Pemerintah berencana untuk menghilangkan Premium di SPBU daerah elit dan
mewah. Hal tersebut sebagai upaya untuk mengerem konsumsi BBM
bersubsidi agar tidak melebihi kuota yang telah ditetapkan dalam APBN P
2012 yaitu 44,04 kiloliter.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini
mengatakan penghilangan premium dari perumahan elit belum bisa
diterapkan secara rata. Pasalnya, banyak wilayah terpencil yang belum
mendapatkan BBM non subsidi.
"Di tempat-tempat rumah mewah, di tempat yang sekelilingnya adalah orang
yang cukup di situ ada SPBU yang jelas pertamaxnya ada, ditutup aja
sekalian penjualan premiumnya. Tidak hanya dalam rangka ini, selamanya
boleh," ujar Rudi yang ditemui setelah menghadiri Penyerahan Penghargaan
Pengelolaan Keselamatan dan Lingkungan Pertambangan Minerba tahun 2012,
di Hotel Bidakara, Selasa (27/11) malam.
Menurut Rudi, untuk kompleks-kompleks perumahan elit seharusnya Premium
harus dihilangkan karena banyak orang-orang yang mampu membeli BBM non
subsidi. "Untuk komplek rumah elit pantaslah Premium tidak perlu
diadakan, selama bulan tersebut, dan kalau berhasil selamanya bisa
diberlakukan," tegasnya.
Rudi meminta PT Pertamina dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi
(BPH Migas) dapat memilih SPBU-SPBU mana saja yang akan dihilangkan BBM
bersubsidinya. "Dari semua SPBU di Indonesia saat ini, mana saja yang
bisa dilakukan dengan versi A, dengan versi B, mana versi C. A misalnya,
full tidak ada premium, B ada premium tapi dikasih jam-jam tertentu,
yang C yang premiumnya tidak boleh dihilangkan seperti di pelosok dan
pinggiran, jadi harus dipilah," pungkasnya
Sumber : www. modifikasi.com
Kamis, 29 November 2012
KONSEP EFISIENSI
Efisien atau penghematan yaitu dimana apabila dilakukan semuanya bisa menjadi lebih menguntungkan. Efisiensi merupakan suatu ukuran tentang seberapa
efisien suatu proses mengkonsumsi masukan dan seberapa produktif suatu
proses menghasilkan keluaran. Efisiensi merupakan rasio antara keluaran
dengan masukan suatu proses, dengan fokus perhatian pada konsumsi
masukan. Produktivitas merupakan rasio antara masukan dengan keluaran,
dengan fokus perhatian pada keluaran yang dihasilkan oleh suatu proses.
Ada tiga kegunaan mengukur efisiensi. Pertama, sebagai tolak ukur untuk memperoleh efisiensi relatif, mempermudah memperbandingkan antara unit ekonomi satu dengan lainnya. Kedua, apabila terdapat variasi tingkat efisiensi dari beberapa unit ekonomi yang ada maka dapat dilakukan penelitian untuk menjawab faktor-faktor apa yang menentukan perbedaan tingkat efisiensi. Ketiga, informasi mengenai efisiensi memiliki implikasi kebijakan karena manajer dapat menentukan kebijakan perusahaan secara tepat. Efisiensi teknis sebenarnya mencerminkan seberapa tinggi tingkat teknologi dalam proses produksi
Ada tiga kegunaan mengukur efisiensi. Pertama, sebagai tolak ukur untuk memperoleh efisiensi relatif, mempermudah memperbandingkan antara unit ekonomi satu dengan lainnya. Kedua, apabila terdapat variasi tingkat efisiensi dari beberapa unit ekonomi yang ada maka dapat dilakukan penelitian untuk menjawab faktor-faktor apa yang menentukan perbedaan tingkat efisiensi. Ketiga, informasi mengenai efisiensi memiliki implikasi kebijakan karena manajer dapat menentukan kebijakan perusahaan secara tepat. Efisiensi teknis sebenarnya mencerminkan seberapa tinggi tingkat teknologi dalam proses produksi
GREEN ECONOMY
Yang dimaksud dari green economy disini adalah kita bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian tanpa harus merusak sumber daya alam yang bereda disekitarnya. tidak selalu yang namanya pertumbuhan ekonomi hanya merusak dan membuat kelangkaan sumber daya alam. Green economy adalah suatu kebijakan
ekonomi yang membangun harmonisasi antara pekerjaan manusia, kebutuhan manusia
dan ketersediaan sumber daya alam yang terus berlanjut. Artinya,
dalam kebijakan green economy ini, pembangunan bisnis yang
dilakukan industri mestinya tidak semata-mata pada pertumbuhan ekonomi, tetapi
juga mengutamakan terjadinya perbaikan kualitas kesejahteraan masyarakat dan
kelestarian lingkungan alam.
International Finance Reporting Standard (IFRS)
Pengertian IFRS
International Financial Reporting Standard atau IFRS adalah pedoman penyusunan laporan keuangan yang dapat diterima secara global. IFRS yang ada saat ini mengalami sejarah yang cukup panjang dalam proses terbentuknya. Mulai dari terbentuknya IASC / IAFB, IASB, hingga menjadi IFRS seperti yang ada saat ini. Jika sebuah negara menggunakan IFRS, berarti negara tersebut telah mengadopsi sistem pelaporan keuangan yang berlaku secara global sehingga memungkinkan pasar dunia mengerti tentang laporan keuangan perusahaan di negara tersebut berasal.
Sekarang ini negeri kita yang tercinta akan mengadopsi IFRS. Pengadopsian ini akan berlaku secara penuh pada tahun 2012 seperti yang dilansir oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada saat peringatan HUT nya yang ke-51. Dengan mengadopsi IFRS, perusahaan-perusahaan di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan. Selain itu, pengadopsian IFRS diharapkan memberikan kemudahan dalam pemahaman laporan keuangan dengan menggunakan SAK ( Standar Akuntansi Keuangan ) yang dikenal secara internasional, serta meningkatkan arus investasi global dan menurunkan biaya modal melalui pasar modal global.
Karakteristik IFRS
IFRS memiliki karakteristik, diantaranya :
International Financial Reporting Standard atau IFRS adalah pedoman penyusunan laporan keuangan yang dapat diterima secara global. IFRS yang ada saat ini mengalami sejarah yang cukup panjang dalam proses terbentuknya. Mulai dari terbentuknya IASC / IAFB, IASB, hingga menjadi IFRS seperti yang ada saat ini. Jika sebuah negara menggunakan IFRS, berarti negara tersebut telah mengadopsi sistem pelaporan keuangan yang berlaku secara global sehingga memungkinkan pasar dunia mengerti tentang laporan keuangan perusahaan di negara tersebut berasal.
Sekarang ini negeri kita yang tercinta akan mengadopsi IFRS. Pengadopsian ini akan berlaku secara penuh pada tahun 2012 seperti yang dilansir oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada saat peringatan HUT nya yang ke-51. Dengan mengadopsi IFRS, perusahaan-perusahaan di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan. Selain itu, pengadopsian IFRS diharapkan memberikan kemudahan dalam pemahaman laporan keuangan dengan menggunakan SAK ( Standar Akuntansi Keuangan ) yang dikenal secara internasional, serta meningkatkan arus investasi global dan menurunkan biaya modal melalui pasar modal global.
Karakteristik IFRS
IFRS memiliki karakteristik, diantaranya :
- IFRS menggunakan “Principles Base “ sehingga lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
- Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
- Membutuhkan proffesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
- Menggunakan fair value dalam penilaian
- Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak
KEMAMPUAN SOFTSKILL SANGAT DIPERLUKAN OLEH SEORANG AKUNTAN
Bagi para calon akuntan kita pada saat kuliah diuniversitas mempunyai kewajiban yaitu mencari ilmu atau bisa disebut hardskill. Namun kita cukup hanya bergantung dengan hardskill yang kita miliki. Karena kebanyakan orang juga memiliki yang namanya hardskill. Untuk itu agar kita berbeda dan unggul dari yang lain kita harus memiliki yang namanya softskill. Pasti banyak yang belum mengetahui apa yang disebut dengan softskill.
Softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILLS) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Contoh dari softskill adalah disiplin, bertanggungjawab, ramah, jujur, sopan, mudah beradaptasi, hardworker, teliti, cerdas, peka, simpati, empati, teamwork, leadership, loyal, dan lain-lain.
Dalam hal ini akuntan sangat membutuhkan softskill. apabila akuntan tidak memiliki sifat-sifat yang diatas, besar kemungkinan akan terjadinya ketidakjujuran sehingga bisa merusak nama baik sendiri maupun perusahaannya
Softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILLS) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Contoh dari softskill adalah disiplin, bertanggungjawab, ramah, jujur, sopan, mudah beradaptasi, hardworker, teliti, cerdas, peka, simpati, empati, teamwork, leadership, loyal, dan lain-lain.
Dalam hal ini akuntan sangat membutuhkan softskill. apabila akuntan tidak memiliki sifat-sifat yang diatas, besar kemungkinan akan terjadinya ketidakjujuran sehingga bisa merusak nama baik sendiri maupun perusahaannya
Langganan:
Postingan (Atom)