Pengamat tata kota serta transportasi mengatakan tarif Mass Rapid Transit (MRT) bisa
mencapai Rp 30 ribu. Kalau tidak ada subsidi, harga tiketnya bisa jadi
lebih dari Rp 20 ribu - Rp 30 ribu. Jika pemerintah provinsi DKI Jakarta
memberikan subsidi, harga tiket bisa ditekan menjadi Rp 10
ribu - Rp 15 ribu.
Namun ada yang menyarankan dibutuhkan penetapan tarif dasar. Dengan tarif dasar,
harga tiket yang diberlakukan tergantung pada jarak tempuh.Yang dekat
dan yang jauh tidak bisa disamakan. karena tarif nya pun agak tinggi dibanding dengan transportasi umum yang sekarang sudah tersedia dijakarta. Persentase beban hutang Mass Rapid Transit (MRT) antara DKI Jakarta dan pusat sudah ditetapkan.
Selanjutnya pemerintah DKI Jakarta masih menghitung kebutuhan anggaran
proyek dan menghitung presentase beban pengembalian hutangnya.
Jika biaya tersebut bener direalisasilam MRT tidak bisa menjadi sarana transportasi yang
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Ilustrasinya, seorang
penumpang MRT yang turun di Dukuh Atas, Kuningan, Jakarta Selatan,
setidaknya harus mengeluarkan Rp 50 ribu dalam sehari untuk
transportasi saja. Biaya tersebut diperlukan tidak hanya untuk tiket MRT, namun juga sarana
transportasi penghubung, seperti Transjakarta dan monorel, hingga ke
tempat tujuan. Ia menuturkan, MRT nantinya hanya akan menjadi sarana
transportasi bagi masyarakat kalangan menengah ke atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar