Senin, 31 Desember 2012

SISI NEGATIF KUNJUNGAN DPR KE LUAR NEGERI


Gaya hedonisme anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kerap menjadi sorotan utama selama ini. Teguran terhadap anggota DPR tentang gaya hedonismenya, seakan tidak memberikan pembelajaran untuk mengubah pola kerja yang cenderung sangat boros. Sedihnya sekali melihat pola kerja wakil rakyat selama ini yang tidak sesuai dengan harapan rakyat, tetapi dilain pihak gaya glamor yang diperlihatkan para wakil rakyat sangat berbanding terbalik terhadap tingginya angka kemiskinan indonesia.
Kunjungan kerja anggota Dewan Perwakilan Republik (DPR) ke luar negeri sering menjadi kegiatan bersenang- senang. Alasan studi banding kerap menjadi alibi para anggota dewan untuk membenarkan diri. Meskipun dilain sisi, studi banding tidak sesuai dengan mamfaat yang diperoleh.

Kunjungan anggota DPR ke luar negeri seakan memperpanjang reputasi kontroversi anggota DPR. Kasus terakhir, perjalanan Badan Legislasi (Baleg) DPR ke Denmark dan Turki untuk menentukan logo palang merah mendapat kritikan tajam dari publik. Bukannya fokus dalam studi banding penentuan logo palang merah, tapi dari lembar foto perjalanan legislator yang diambil warga Indonesia yang sedang berada di sana membuktikan bahwa anggota Baleg DPR terlihat bersantai ria di jembatan raksasa yang menghubungkan dua buah pulau di Denmark. Sangat kontras sekali, ngakunya mau mencari masukan soal lambang Palang Merah, tetapi yang dipelajari  malah sebuah jembatan unik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar